Sabtu, 7 Desember 2024, Universitas Nusa Mandiri (UNM) Kampus Margonda menjadi saksi gelaran Entrepreneur Fest UNM 2024, sebuah acara yang dirancang untuk mengasah kreativitas dan kemampuan kewirausahaan mahasiswa. Dengan tema “Turning Ideas Into Business Opportunities in the Digital Era,” acara ini menghadirkan berbagai ide bisnis inovatif yang dikembangkan oleh mahasiswa dari beragam program studi, termasuk Sistem Informasi, Informatika, Sains Data, Manajemen, dan Bisnis Digital.
Entrepreneur Fest 2024 berlangsung dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Dalam acara ini, mahasiswa memamerkan produk dan jasa mereka melalui berbagai booth yang menarik perhatian pengunjung. Produk-produk tersebut dirancang untuk menjawab tantangan sekaligus memanfaatkan peluang di era digital.
Komentar penting datang dari Arif Hidayat, M.Hum., Wakil Rektor 2 UNM. Arif menekankan pentingnya acara seperti ini sebagai bagian dari implementasi tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, kegiatan ini tak hanya melibatkan mahasiswa dalam pembelajaran praktis, tetapi juga menjadi wujud nyata kontribusi UNM dalam mencetak generasi muda yang kreatif dan mandiri.
“Entrepreneur Fest adalah bukti bahwa kampus bisa menjadi wadah nyata untuk merangkul ide-ide baru dan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk bertransformasi dari pembelajar menjadi pencipta nilai tambah di masyarakat. Dengan bimbingan yang tepat, mahasiswa dapat mengubah ide menjadi peluang bisnis yang nyata,” ujar Arif.
Arif juga menyoroti pentingnya kemampuan berbahasa yang beragam atau multilingualisme dalam mendukung keberhasilan di era digital. “Di tengah dunia yang semakin terhubung, kemampuan untuk berbicara dalam berbagai bahasa bukan hanya sebuah keunggulan, tetapi kebutuhan utama. Mahasiswa yang mampu mengomunikasikan ide mereka dalam berbagai bahasa akan lebih mudah membangun jejaring global dan memasarkan inovasi mereka secara internasional,” tambahnya.
Antusiasme peserta dan pengunjung terasa sejak pagi. Mahasiswa memanfaatkan acara ini untuk mempraktikkan strategi pemasaran dan menguji respon pasar terhadap produk mereka. Beberapa booth menampilkan inovasi menarik seperti aplikasi berbasis kecerdasan buatan, platform edukasi digital, hingga produk ramah lingkungan.
Arif juga menggarisbawahi bahwa Entrepreneur Fest harus terus menjadi tradisi tahunan yang mendukung pengembangan potensi mahasiswa. “Kami berharap acara seperti ini menjadi inspirasi bagi lebih banyak generasi muda untuk terus berinovasi dan siap menghadapi tantangan era digital,” tambahnya.
Meski acara ini mendapat apresiasi luas, ada beberapa catatan penting untuk pengembangan ke depan. Pertama, pentingnya kolaborasi lintas program studi yang lebih intens untuk menghadirkan ide bisnis yang lebih komprehensif. Kedua, keterlibatan pihak industri dan investor dalam acara ini bisa ditingkatkan untuk memberikan pengalaman lebih mendalam kepada mahasiswa dalam memasarkan ide mereka secara profesional. Terakhir, promosi acara ini dapat diperluas agar lebih banyak pihak, termasuk masyarakat umum, dapat turut merasakan dampaknya.
Entrepreneur Fest 2024 membuktikan bahwa mahasiswa UNM memiliki semangat dan kemampuan untuk menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan dukungan dari para pemimpin akademik seperti Arif Hidayat, acara ini diharapkan terus menjadi motor penggerak lahirnya generasi wirausahawan muda yang kompetitif di era digital. (Yabui)