Workshop ‘Strategi Penciptaan Karya Tari’ – Inspirasi dan Pandangan Baru Bagi Mahasiswa Pendidikan Tari Universitas Negeri Jakarta”

Workshop ‘Strategi Penciptaan Karya Tari’ – Inspirasi dan Pandangan Baru Bagi Mahasiswa Pendidikan Tari Universitas Negeri Jakarta”
Workshop ‘Strategi Penciptaan Karya Tari’ – Inspirasi dan Pandangan Baru Bagi Mahasiswa Pendidikan Tari Universitas Negeri Jakarta”

Tak pantang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1445 H, Mahasiswa Prodi Pendidikan Tari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta yang diponggawai oleh para dosen Mata Kuliah Koreografi Berpasangan yakni Drs. Ida bagus Ketut Sudiasa, M.Sn, dan Dr. Romi Nursyam, M.Sn pada hari Jumat 22 Maret 2024, menyelanggarakan Workshop dengan mengusung tema “Strategi Penciptaan Karya Tari” Bersama para narasumber alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang tergabung dalam Komunitas NALURI MANCA DENPASAR. Adapun para seniman muda yang berbagi ilmu dan pengalaman dalam berkarya tari kepada para mahasiswa prodi Pendidikan Tari adalah  Ida Bagus Eka Haristha, S.Pd, I Nyoman Agus Triyuda, S.Sn, M.Sn, dan I Putu Adhis Putra Kencana, S.Sn, M.Sn.

Kehadiran para narasumber memberikan energi positif bagi peserta workshop yang sangat antusias menyimak dan sekaligus mencoba mempraktekan proses pengolahan tubuh, eksplorasi gerak dan menghadirkan ide-ide segar yang kreatif dan inovatif dalam berkarya tari. Kupasan materi workshop adalah pertama tentang tema atau persoalan yang menjadi dasar penciptaan; kedua tentang nilai karya yaitu estetika tubuh; dan ketiga konsep penciptaan gerak tari.

Sumber utama dari penciptaan tari adalah gerak tubuh manusia. Atas dasar tersebut maka kita batasi dan sepakati pembicaraan tentang penciptaan tari baik tradisi, kreasi, ataupun karya baru yang bersifat kontemporer mau post modern bahan baku utamanya adalah gerak tubuh manusia.

Tari dilihat sebagai media bagi seorang pencipta untuk melihat gambaran kehidupan yang selama ini dialami yang berhubungan dengan kebenaran. Keindahan yang terdapat pada tubuh penari berbeda dengan keindahan yang terdapat pada tubuh manusia secara alamiah. Keindahan yang khas dari tubuh penari memuat cita rasa estetis yang unik. Seringkali apa yang dilakukan oleh penari dikaitkan dengan keindahan gerak tubuhnya yang eksotis.

Dari beberapa pandangan dan pendapat terkait proses penciptaan tari, maka kegiatan workshop ini dipandang sangat penting dan urgensinya sangat mendesak bagi mahasiswa yang sedang menempuh Mata Kuliah Koreografi berpasangan. Lebih jauh diungkapkan oleh Drs. Ida Bagus Ketut Sudiasa, M.Sn sebagai dosen pengampu, bahwa kegiatan workshop ini sebagai ajang untuk memotivasi dan sekaligus menjadi second opinion bagi mahasiswa, bahwa informasi kebenaran ilmu terkait penciptaan karya tari bisa diperoleh dari siapapun, artinya dosen tidak segala-galanya. Justru semaikin banyak mendapatkan referensi akan semakin membuka cakrawala dalam melakukan proses penciptaan karya tari itu sendiri.

Dr, Romi Nursyam, M.Sn mengutip sebuah pendapat dari Emanuel S. Leuape menjelaskan estetika dapat dimaknai sebagai filosofi mengenai sifat dan persepsi tentang keindahan yang dialami si subyek terhadap karya seni baik itu obyek kesenian alami (natural object) ataupun dari karya cipta manusia (artificial object). Ketika mengapresiasi keindahan sebuah subyek maka selalu timbul rasa tertarik (simpati) yang diikuti kehendak untuk memiliki dan menikmati keindahan itu lebih dari sebuah tatapan visual semata.

Korprodi Pendidikan Tari, Dr. Deden Haerudin, M.Sn pada kesempatan terpisah karena sedang bertugas di luar kota, menyampaikan harapannya semoga para peserta dalam hal ini mahasiswa prodi Pendidikan Tari yang sedang menempuh mata kuliah Koreografi Berpasangan pada semester 120 ini mendapatkan pencerahan yang mendorong lahirnya karya-karya tari baru yang monumental bagi perkembangan dan eksistensi Prodi Pendidikan Tari FBS-UNJ.

Caaag…

Ojang Cahyadi

Bagikan Artikel Ini!

Ojang Cahyadi

Dosen Pendidikan Tari Universitas Negeri Jakarta, Seniman Karawitan, dan Penulis

Leave a Reply