Jakarta, 1 November 2023 – Jakarta semakin bersinar dengan kedatangan para intelektual dunia dalam pembukaan The 1st Biannual Conference yang berlangsung hari ini. Konferensi ini diadakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan menawarkan tema menarik, “Bahasa dan Sastra sebagai Identitas Nasional dalam Peradaban Global.”
Penyelenggara acara dengan sukacita mengundang para peneliti, ilmuwan, praktisi, dan profesional dari berbagai bidang untuk mengirimkan abstrak mereka, mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam konferensi yang bertujuan untuk menjelajahi keragaman budaya peradaban Nusantara sebagai identitas nasional.
Acara pembukaan konferensi ini menjadi sorotan dengan penampilan Tari Gegembyungan yang memukau. Koreografi tari ini disusun oleh Nursilah, seorang Dosen dari Program Pendidikan Tari di Universitas Negeri Jakarta, dan musiknya diselaraskan oleh Ojang Cahyadi, juga seorang Dosen dari Program Pendidikan Tari di Universitas Negeri Jakarta.
Tari Gegembyungan, sebagai hasil dari penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh UNJ tahun 2022 di Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat, mengangkat keindahan budaya Nusantara. Tarian ini terinspirasi oleh alat musik tradisional Gembyung, yang merupakan alat musik lokal yang ada di Desa Cisaat. Gembyung memiliki riwayat panjang yang terkait dengan penyebaran agama Islam pada masa Sunan Gunung Jati. Alat musik Gembyung digunakan sebagai media syiar agama Islam di era para wali, termasuk Sunan Gunung Jati. Melalui lantunan lagu yang tersusun, tarian ini membawa pesan kesakralan dan warisan tradisi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat pendukungnya.
Dr. Deden Haerudin, S.Sn. M.Sn., yang menjabat sebagai koordinator Program Pendidikan Tari di Universitas Negeri Jakarta, memberikan komentarnya tentang peran seni dalam pelestarian budaya. “Tari Gegembyungan adalah hasil nyata dari upaya penelitian yang mendalam dan pengabdian kepada masyarakat. Ini adalah wujud konkret bagaimana seni tari mampu memperkuat identitas budaya Nusantara. Kami sangat bangga telah berkontribusi dalam menghidupkan kembali warisan tradisional ini dan membawanya ke panggung global. Ini adalah langkah penting dalam pelestarian budaya kita.”
Acara pembukaan ini menjadi titik awal yang kuat untuk konferensi ini. Para peserta akan mendalami tema utama, yaitu “Bahasa dan Sastra sebagai Identitas Nasional dalam Peradaban Global.” Diskusi mendalam akan membahas bagaimana bahasa dan sastra mencerminkan identitas nasional dan bagaimana elemen-elemen ini dapat diintegrasikan dalam peradaban global yang semakin terhubung.
Konferensi ini menandai langkah penting dalam memahami peran bahasa, sastra, dan seni dalam membangun identitas nasional dalam dunia yang terus berubah. Semua ini memberikan keyakinan yang kuat bahwa budaya Nusantara akan terus bersinar dalam peradaban global, dan peserta konferensi akan menjalin hubungan yang lebih dalam dengan warisan budaya yang membanggakan.
Dengan penampilan yang memukau dari Tari Gegembyungan sebagai sorotan utama, konferensi ini berlanjut dengan semangat yang tinggi. Diskusi dan presentasi para ahli dan peneliti mengenai bahasa, sastra, dan seni dalam membentuk identitas nasional menawarkan wawasan yang mendalam dan pemahaman yang lebih kuat.
Peserta dari berbagai belahan dunia hadir untuk berbagi pengetahuan dan ide-ide baru dalam upaya merayakan dan melestarikan budaya Nusantara. Konferensi ini mencerminkan langkah penting dalam pemahaman bagaimana seni, bahasa, dan sastra dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan.
Sebagai penutup, Dr. Deden Haerudin, S.Sn. M.Sn., mengirimkan pesan yang memotivasi. “Ketika kita menjaga dan memahami warisan budaya kita, sebenarnya kita merangkul masa depan yang lebih cerah. Seni, bahasa, dan sastra adalah kunci dalam membangun identitas nasional yang kuat dalam dunia yang terus berubah.” Konferensi The 1st Biannual Conference telah membuka pintu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang peran bahasa, sastra, dan seni dalam membentuk identitas nasional di era globalisasi. Dengan berakhirnya acara pembukaan yang penuh semangat, peserta konferensi membawa pengalaman yang mendalam dan keyakinan yang kuat bahwa budaya Nusantara akan terus bersinar dalam peradaban global, menerangi jalan bagi masa depan yang cerah.