Keterlibatan Prodi Pendidikan Tari FBS UNJ dalam Pengajuan Tari Merak sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Dunia ke UNESCO

Rapat Virtual Pengajuan Tari Merak sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Dunia ke UNESCO

Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dunia diusulkan melalui Lembaga UNESCO di Amerika Serikat dengan berbagai macam syarat dan ketentuan yang sangat selektif dan membutuhan proses waktu yang cukup panjang menuju realiasasi dan legitimasi sebuah karya  kesenian untuk diakui oleh Lembaga UNESCO tersebut.

Pengusulan Tari Merak Sunda ke UNESCO diprakarsai oleh maestro tari Sunda yaitu ibu Irawati Durban. Dalam kaitan tersebut, Tari Merak Sunda sedang berproses untuk diajukan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Salah satunya telah melakukan beberapa kegiatan nyata dan terprogram, seperti  Pentas Akbar Tari Merak Sunda di Jakarta bekerjasama dengan Gema Citra Nusantara di Jakarta, mengadakan pentas Tari Merak di TMII 2023, mengadakan pentas Tari Merak massal di Car Free Day dalam rangka Hari Jadi Jakarta ke-496 tahun 2023, dan Pentas Akbar Tari Merak Sunda di Bandung.

Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dunia Ketika dalam pengusulan harus mendapatkan dukungan dan legitimasi dari unsur Masyarakat/ komunitas/ asosiasi pendukung WBTB Indonesia yang diusulkan terdiri atas unsur: grup/sanggar tari, pengrajin produksi kostum tari, tempat penyewaan kostum, komunitas pecinta Tari Merak. Yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan dan keterlibatan aktif dari Akademisi, jajaran para akademisi tersebut adalah; Prof. Endang Caturwati dari Institut Seni Budaya Indonesia – Bandung, Dr. Laina Rafianti dari Fakultas Hukum UNPAD, Prof. Ganjar Kurnia (mantan Rektor UNPAD), dan Prof. Dr. Dinny Devi Triana dari Universitas Negeri Jakarta.

Keterlibatan Prodi Pendidikan Tari _FBS-UNJ dalam mengembangkan tari Merak sudah terlihat pada beberapa even, diantara: Melaksanakan kegiatan workshop Tari Merak dengan Maestro tari Merak Irawati Durban, Pentas Tari Merka Sadunya Taman Mini Indonesia Indah, Pentas Tari Merak Sadunya di Car Free Day, di Jl. MH. Thamrin Jakarta Pusat yang diikuti kurang lebih 30 mahasiswa Prodi Pendidikan Tari.

Baca juga:  UNPI Cianjur Gelar Sharing Session Inspiratif: Menggali Imajinasi dan Sastra Cyber Bersama Fachri Helmanto dan Arif Hidayat

Selain itu tari Merak sudah diberikan pada mata kuliah Tari Sunda di Prodi Pendidikan Seni Tari FBS UNJ sejak Prodi Pendidikan Tari Berdiri di tahun 1988. Materi tari Merak ini diminati mahasiswa karena ragam geraknya yang bervariasi, menarik, dan mudah diikuti. Berdasarkan mata kuliah yang diberikan pada mahasiswa di Prodi Pendidikan Tari tersebut, lebih lanjut dikembangkan di sanggar-sanggar seni yang diajarkan alumni dan menjadi materi yang digemari Masyarakat di DKI Jakarta, sebagai tari pertunjukan, dan bagian proses adat Sunda. (Penulis : Ojang Cahyadi)

Dokumentasi Kegiatan




[wp_objects_pdf]

Klik Button diatas untuk mengunduh versi PDF

Ojang Cahyadi

Dosen Pendidikan Tari Universitas Negeri Jakarta, Seniman Karawitan, dan Penulis

Leave a Reply