Dampak Sudut Pandang Objektif dan Subjektif Pada Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar

  • Post author:
  • Post category:News
  • Post comments:0 Comments
  • Reading time:3 mins read

Siswa SD adalah kelompok menarik untuk diamati karena mereka berada dalam fase perkembangan yang penting dalam kehidupan mereka. Pada usia ini, mereka sedang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemahaman dunia di sekitar mereka. Siswa SD cenderung kesulitan dalam membedakan fakta dan opini, tidak mempertimbanngkan data atau fakta yang dapat diverifikasi dalam penyampaian pendapat, terpengaruh oleh opini pribadi atau pendapat teman dalam membuat penilaian dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya sudut pandang objektif dalam pemahaman informasi. Dalam pendidikan, sudut pandang objektif mengacu pada fakta dan data yang dapat diukur secara empiris, sementara sudut pandang subjektif melibatkan pengalaman dan opini individu. Keduannya memiliki dampak yang berbeda pada pembelajaran siswa SD.

Sudut pandang objektif adalah pandangan yang didasarkan pada fakta, pengamatan, atau penilitian yang dapat diuji. Seperti, pandangan objektif tentang prestasi akademik siswa SD dapat diperoleh melalui tes, pengamatan, atau penilaian kinerja. Adapun pandangan objektif tentang perkembangan fisik dan kesehatan siswa SD dapat diperoleh melalui pengamatan atau pemeriksaan medis. Sudut pandang objektif memiliki beberapa dampak positif dalam pembelajaran siswa SD. Pertama, dengan menggunakan pendekatan objektif, guru dapat memberikan penilaian yang adil dan objektif kepada siswa. Hal ini membantu siswa untuk mengerti kekuatan dan kelemahan mereka dalam belajar. Kedua, sudut pandang objektif mempromosikan penggunaan data dan bukti dalam pendidikan. Siswa diajarkan untuk berpikir kritis dan menganalisis informasi secara logis.

Baca juga:  Jathil Urban: Tarian Prajurit yang Merayakan Kekuatan Modern

Namun, sudut pandang subjektif juga memiliki dampak yang penting dalam pembelajaran siswa SD. Pandangan subjektif adalah pandangan yang didasarkan pada perasaan, opini, atau pengalaman pribadi seseorang. Pandangan subjektif siswa SD dapat memberikan wawasan yang berharga tentang dunia mereka.  Seperti, siswa SD mungkin memiliki pandanganyang unik tentang pengalaman belajar mereka. Bagi mereka, belajar mungkin menyenangkan, menantang, atau bahkan membosankan. Pandangan ini dapat membantu memahami pendekatan yang efektif dalam pengajaran kepada mereka. Siswa SD sering kali memiliki perspektif yang unik tentang teman dan hubungan sosial. Siswa SD mungkin memiliki teman terbaik, konflik dengan teman sebaya, atau perasaan cemas tentang berinteraksi dengan orang lain. Memahami pandangan mereka tentang hubungan sosial dapat membantu mendukung perkembangan sosial mereka.

Sudut pandang subjektif memungkinkan siswa untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka. Mereka dapat menyampaikan pendapat mereka sendiri dan mengekspresikan diri mereka secara bebas. Selain itu, sudut pandang subjektif dapat meningkatkan motivasi siswa. Ketika siswa merasa bahwa pendapat mereka dihargai dan didengar, mereka lebih cenderung untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran.

Dengan demikian, kedua sudut pandang, objektif dan subjektif, memiliki peran yang penting dalam pembelajaran siswa SD. Dengan memahami perspektif siswa SD, guru dapat membantu tumbuh dan berkembang dengan lebih baik. Penting bagi guru untuk mencampur kedua sudut pandang ini dalam pengajaran dan mendengarkan dan meghormati pandangan siswa SD untuk membantu mencapai potensi yang dimilikinya. Dengan memadukan pendekatan objektif dan subjektif, dapat menciptakan lingkungan belajar yang seimbang, di mana siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan objektif seperti berpikir kritis, sambil tetap mendorong kreativitas dan ekspresi seubjektif siswa. Ini akan membantu siswa untuk tumbuh dan berkembang secara holistik dalam pembelajaran mereka.

Sanur19

Mahasiswa

Leave a Reply