Matara Production dari Universitas Negeri Jakarta Memenangkan Lomba Teater Miss Tjitjih 2023 dengan Kuntilanak Sumur Tua

Kelompok Teater Matara Production dari Prodi Pendidikan Tari Universitas Negeri Jakarta merayakan kemenangan gemilang mereka sebagai juara terbaik 1 kategori Akurasi dalam Festival Teater Miss Tjitjih 2023. Mereka berhasil menarik perhatian dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Unit Pengelola Gedung Pertunjukan Seni Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.

Pentas mereka yang berjudul “Kuntilanak Sumur Tua”, yang disutradarai oleh Abah Oca (Ojang Cahyadi)_dosen Pendidikan Tari UNJ dan dikolaborasi dalam pengolahan naskah oleh Yabui (Fachri Helmanto), Dosen dari Universitas Djuanda sekaligus mahasiswa S3 LT UNJ, berhasil memukau para penonton. Pertunjukan ini didukung oleh Floor Director Dereng, dan melibatkan berbagai talenta dari kelompok teater Matara Production.

Kisah yang dipentaskan mengisahkan tentang sepasang suami istri yang menghadapi cobaan besar. Mereka membutuhkan uang untuk biaya pengobatan anak mereka yang sakit parah, sementara suami terperangkap dalam perjudian yang mengakibatkan dirinya dipecat dari pekerjaannya. Suami tersebut bahkan meminjam uang dengan dalih untuk pengobatan anaknya, namun menggunakan uang tersebut untuk judi, menyebabkan kematian anak mereka.

Dalam kepedihan dan keputusasaan, sang istri, diperankan oleh Dewi Rahmawati, harus menghadapi kesulitan karena ditinggalkan oleh suaminya yang hanya meninggalkan dirinya dengan utang yang membelit. Dalam kondisi putus asa, karakter Asih yang diperankan oleh Dewi Rahmawati memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat ke sumur tua di dekat rumahnya.

Abah Oca, berbagi kebanggaannya atas pencapaian luar biasa ini. “Saya sangat bangga dengan pencapaian ini. Dewi Rahmawati dan Iman Faturrahman telah luar biasa dalam membawakan peran utama dalam ‘Kuntilanak Sumur Tua’.” Pemain utama, Dewi Rahmawati dan Iman Faturrahman yang memerankan Eman, turut mengungkapkan kebahagiaan mereka atas respons positif terhadap pertunjukan ini. “Proses pertunjukan ini luar biasa. Merupakan pengalaman yang mendalam bagi saya dalam memerankan karakter Asih dalam cerita ini,” ujar Asih. Selanjutnya Eman menambahkan, “Saya sangat gembira atas respons positif terhadap karya ini. Kerja keras tim benar-benar terbayar dengan kemenangan ini.”

Baca juga:  Cleansing Guru: Antara Perbaikan Mutu Pendidikan dan Risiko Sosial

Dr. Deden Haerudin, S.Sn., M.Sn., juga turut mengapresiasi capaian Matara Production, “Capaian Matara Production sangat membanggakan, terutama dalam kontribusi terkait IKU Perguruan Tinggi. Ini adalah langkah besar untuk seni dan pendidikan di UNJ.” Kemenangan ini tak hanya sekadar prestasi dalam dunia teater Sunda, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam pengembangan seni dan pendidikan di lingkungan Universitas Negeri Jakarta.

Para pemain dan kru yang terlibat dalam pertunjukan ini terdiri dari mahasiswa angkatan 2021, 2022, dan 2023, serta dosen dari Prodi S1 Pendidikan Tari UNJ seperti Tuteng Suwandi, Kartika Mutiarasari, Romi Nursyam, dan Selly Oktarini. Tidak hanya dari Prodi Pendidikan Tari, namun pertunjukan ini juga melibatkan Arif Hidayat, seorang Wakil Rektor dari Universitas Nusa Mandiri sekaligus mahasiswa S3 Linguistik Terapan UNJ, serta tak luput dukungan dosen dari bidang Seni Rupa UNJ yakni Eko Hadi Prayitno dan Rizki Taufik Rahman.

Kisah yang disampaikan dalam “Kuntilanak Sumur Tua” berhasil menggambarkan tragedi keluarga dengan mendalam. Sinopsis yang menyayat hati mengenai percintaan, pengorbanan, dan akhir yang tragis dari Asih menciptakan dampak emosional yang mendalam bagi para penonton.

Kemenangan ini tidak hanya menjadi bukti kemampuan artistik Matara Production sebagai kelompok teater, tetapi juga menunjukkan betapa kolaborasi lintas program studi dan semangat bersama dapat menciptakan karya yang luar biasa. Sinergi antara mahasiswa dan dosen dari berbagai disiplin ilmu membuktikan bahwa keberhasilan dalam dunia seni dan pendidikan bisa tercapai melalui kerja keras, dedikasi, serta kolaborasi yang kokoh. Prestasi gemilang ini memberikan dorongan semangat yang kuat bagi kelompok teater serta menjadi inspirasi bagi generasi mahasiswa dan penggiat seni lainnya untuk terus berinovasi, menggali kreativitas, serta memperluas kolaborasi di dunia seni pertunjukan. Dengan demikian, Matara Production dan kisah “Kuntilanak Sumur Tua” telah menorehkan prestasi yang tak terlupakan dalam perjalanan seni teater dan pendidikan di lingkungan Universitas Negeri Jakarta.

Baca juga:  Pelaksanaan Workshop Penggunaan Software Analisis Data Kualitatif dalam Program Doktor (S3) Linguistik Terapan

Dokumentas Kegiatan


Video Pertunjukan Kuntilanak Sumur Tua

Kasmanah

Dosen Universitas Indraprasta PGRI

Leave a Reply