Universitas Negeri Jakarta Ikut Festival Teater Miss Tjitjih: Menyelami Kuntilanak Sumur Tua dalam Adaptasi Urban

Pada 15 November 2023, langkah Matara (Maha Karya Tari Nusantara) Enterprise dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menghadirkan persiapan lomba festival teater yang mengguncang ruang seni teater Jakarta. Di tengah sorotan, lakon yang diangkat adalah lakon Kuntilanak Sumur Tua, ditugaskan kepada peserta oleh panitia festival, Unit Pengelola Gedung Pertunjukan Seni Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.

Kisah misteri Kuntilanak Sumur Tua ini diberikan sentuhan baru oleh sosok-sosok kreatif di belakang panggung. Sutradara Ojang Cahyadi, seorang dosen di Program Studi Pendidikan Tari, bukan hanya mendalami karawitan, tetapi juga memiliki ketertarikan mendalam pada pertunjukan topeng dan tradisi pewarisannya. Dalam tangan Cahyadi, lakon klasik ini akan melalui transformasi yang menggugah.

Fachri Helmanto, dosen Universitas Djuanda dan Mahasiswa S3 Linguistik Terapan selaku penulis naskah, menghadirkan interpretasi baru dari cerita Kuntilanak Sumur Tua dengan konsep urban yang menggoda imajinasi. Melibatkan elemen-elemen perkotaan dalam cerita klasik memberi nuansa yang menarik dan sesuai dengan konteks zaman sekarang.

Peran penting juga dimainkan oleh Tuteng Suwandi sebagai penata musik yang memasukkan elemen instrumental ketradisionalan untuk pementasan ini. Sentuhan musiknya diharapkan dapat memberikan dimensi baru pada pengalaman penonton.

Para pemain, seperti dosen prodi pendidikan tari Romi selaku penata artistik yang memimpin persiapan set dan properti, Selly yang menampilkan koreografi menakjubkan, dan Kartika Mutiara Sari selaku penata rias dan busana yang bertanggung jawab atas estetika tata rias dan perlengkapan panggung. Dukungan juga diberikan oleh dua orang dosen prodi Seni Rupa, Eko Hadi Prayitno selaku kameraman dan Rizki Taufik Rahman selaku floor director, yang piawai dalam melakukan adaptasi pemanggungan ke dalam konteks layar atau yang populer dikenal dengan ekskranisasi. menjadikan pementasan ini sebagai hasil kolaborasi yang kohesif.

Tak ketinggalan, keterlibatan Arif Hidayat, Wakil Rektor Universitas Nusa Mandiri dan mahasiswa S3 Linguistik Terapan UNJ, memberikan dimensi multi-institusi yang menarik. Dukungan dari mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Tari angkatan 2021 dan 2022 sebagai stage crew juga memberikan energi segar bagi persiapan pementasan dengan menjadi pemain dan tenaga kreatif di belakang layar.

Baca juga:  Kemdikbud Ngadain Lomba Nulis Dongeng 2024, Ada Hadiah Total Rp 150 Juta!

Dr. Deden Haerudin, S.Sn., M.Sn., Koordinator Progam Studi Pendidikan Tari, menyampaikan komentar dan dukungan atas upaya Matara Enterprise dalam memperkenalkan teater Sunda di tengah kota metropolitan Jakarta. “Adaptasi tempo pertunjukan Sunda dengan dinamika keruwetan kota Jakarta menjadi terobosan yang menarik”, Ujarnya. Proses kali ini diwujudkan dalam bentuk video rekaman, sebuah konsep pertunjukan yang adaptif terhadap tren digital.

Inisiatif Matara Enterprise ini bukan hanya sebuah persiapan untuk lomba festival teater, melainkan juga sebuah perwujudan kolaborasi lintas disiplin ilmu dan keberanian untuk menghadirkan cerita klasik dalam wajah baru. Semoga persembahan mereka dapat memukau dan memperkaya panggung seni teater Indonesia. (Kasmanah)

Kasmanah

Dosen Universitas Indraprasta PGRI

Leave a Reply