
Kebumen – Ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Kabupaten Kebumen tahun 2025 kembali menghadirkan cerita membanggakan. Pada lomba menulis cerkak putri yang digelar Selasa (10/9/2024) di Hotel Candisari, Karanganyar, siswi kelas 5 SD Negeri Peneket, Kecamatan Ambal, Meidina Nur Fauziyah, berhasil meraih Juara 1.
Lomba yang diikuti oleh siswa-siswi sekolah dasar se-Kabupaten Kebumen ini menjadi ajang penting dalam upaya melestarikan bahasa dan sastra Jawa. Seperti tercantum dalam juknis resmi Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, FTBI bertujuan menumbuhkan kembali minat generasi muda terhadap bahasa ibu melalui berbagai cabang lomba seperti menulis cerkak, mendongeng, membaca geguritan, hingga nembang macapat 2025.
Jejak Prestasi Meidina

Meidina, yang lahir di Kebumen pada 12 Mei 2015, dikenal sebagai anak pendiam namun mudah bergaul. Ia lebih senang mengekspresikan pikirannya lewat tulisan. Minatnya pada dunia sastra sudah terlihat sejak kelas 4, ketika untuk pertama kalinya ia mengikuti lomba menulis cerkak putri FTBI tingkat kecamatan dan berhasil menyabet Juara 3.
Tidak berhenti di situ, pada tahun 2025 ia kembali mencoba peruntungan. Hasilnya, ia meraih Juara 1 tingkat kecamatan, lalu berlanjut dengan prestasi gemilang di tingkat kabupaten. Berkat kemenangannya, Meidina berhak melaju ke FTBI tingkat Provinsi Jawa Tengah yang akan berlangsung di Surakarta.
Dukungan Sekolah dan Guru
Kepala SD Negeri Peneket, Siti Ambarwati, S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa bangga atas pencapaian siswinya. Menurutnya, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa siswa di sekolah desa pun mampu berprestasi tinggi bila mendapat dukungan yang tepat.
“Meidina adalah teladan bagi teman-temannya. Ia membuktikan bahwa kerja keras, semangat, dan bimbingan yang baik bisa menghantarkan anak-anak meraih mimpi,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan guru pembimbing, Liyandari, S.Pd., yang setia mendampingi Meidina sejak tahap persiapan. Menurutnya, meski tergolong anak yang pendiam, Meidina memiliki imajinasi kuat yang mengalir deras lewat tulisan.
Jalan Menuju Tingkat Provinsi
Di ajang FTBI tingkat kabupaten, setiap peserta ditantang menulis cerkak dengan waktu terbatas tiga jam. Panitia memberikan tema dan stimulasi visual berupa gambar, kemudian peserta menuangkan ide ke dalam tulisan berbahasa Jawa sepanjang 1–3 halaman. Penilaian mencakup pengungkapan ide, penggunaan bahasa, serta kesesuaian cerita dengan tema.
Kemenangan Meidina menjadi modal penting untuk menghadapi persaingan lebih ketat di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Jika berhasil kembali meraih juara, Meidina akan membawa nama Kebumen ke kancah nasional.
Harapan untuk Generasi Muda
Festival Tunas Bahasa Ibu sendiri diinisiasi Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah sebagai upaya nyata menjaga kelestarian bahasa Jawa. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa bangga generasi muda terhadap budaya leluhur, sekaligus memperkuat identitas daerah di tengah arus globalisasi.
Prestasi Meidina Nur Fauziyah menjadi bukti bahwa semangat menjaga bahasa ibu dapat tumbuh dari ruang kelas sederhana di pelosok desa. Ia bukan hanya membawa pulang piala, tetapi juga harapan bahwa bahasa Jawa akan terus hidup melalui karya anak-anak bangsa.