Perspektif subjektif dan objektif di sekolah dasar merupakan dua pendekatan yang berbeda namun penting dalam proses pembelajaran. Perspektif subjektif melibatkan pandangan individu yang dipengaruhi oleh pengalaman, kepercayaan, emosi, dan nilai-nilai pribadi. Contoh perspektif subjektif adalah pendapat seseorang tentang suatu hal yang berbeda dengan pendapat orang lain. Sementara itu, perspektif objektif lebih bersifat faktual dan berdasarkan data atau fakta yang dapat diukur secara obyektif. Contoh perspektif objektif adalah keputusan wasit dalam pertandingan olahraga yang berdasarkan fakta yang ada di depan mereka, bukan berdasarkan perasaan pribadi. Dalam pembelajaran di sekolah dasar, perspektif subjektif dan objektif mempengaruhi cara guru dan siswa berpikir, berbuat, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Guru dapat menggunakan perspektif subjektif untuk memahami kebutuhan dan perasaan siswa, serta untuk menciptakan suasana belajar yang positif dan inklusif. Sementara itu, perspektif objektif dapat membantu guru dalam membuat keputusan yang tepat dan berimbang, serta dalam mengevaluasi kemajuan siswa. Dalam berbagai bidang, seperti ilmu, seni, dan kehidupan sehari-hari, perspektif subjektif dan objektif mempengaruhi cara kita berpikir, berbuat, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar Di sekolah dasar, kedua perspektif ini memiliki peran yang sama-sama penting. Perspektif subjektif membantu siswa untuk mengembangkan kreativitas, empati, dan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya. Sedangkan perspektif objektif membantu siswa untuk memahami konsep-konsep secara lebih mendalam dan akurat. Dengan memadukan kedua perspektif ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang seimbang dan menyeluruh bagi para siswa. Dengan demikian, mereka akan mampu mengembangkan potensi mereka secara optimal dan menjadi individu yang berpikiran terbuka serta kritis.