PEMANFAATAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI LEMBAGA SOSIAL

  • Post author:
  • Post category:News
  • Post comments:0 Comments
  • Reading time:5 mins read

            Jakarta, 03 mei  2025 – Di era digital yang berkembang pesat ini, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi alat yang semakin vital dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan dan pengembangan di lembaga sosial. Pemanfaatan AI bukan lagi sekadar inovasi, melainkan sebuah kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pembelajaran bagi masyarakat luas yang dilayani oleh lembaga-lembaga sosial.

            Lembaga-lembaga sosial di seluruh Indonesia saat ini sedang giat menjajaki dan mengimplementasikan solusi AI untuk mengatasi tantangan dalam proses pembelajaran. AI menawarkan potensi luar biasa untuk personalisasi pembelajaran, memungkinkan konten disesuaikan dengan kebutuhan individu peserta didik. Dengan analisis data yang canggih, AI dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan setiap peserta, serta merekomendasikan materi dan metode pembelajaran yang paling efektif.

            “Kami percaya bahwa AI memiliki kekuatan transformatif untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pendidikan, Dengan AI, kami dapat menjangkau lebih banyak orang, memberikan dukungan yang lebih terarah, dan pada akhirnya, menciptakan dampak sosial yang lebih besar.”

            Selain personalisasi, AI juga berperan penting dalam otomatisasi tugas-tugas administratif, seperti penilaian, penjadwalan, dan pelaporan. Hal ini membebaskan waktu para pengajar dan fasilitator untuk fokus pada interaksi yang lebih berarti dengan peserta didik. AI juga dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum yang adaptif yang secara otomatis diperbarui berdasarkan tren terbaru dan umpan balik peserta.

Baca juga:  Adaptasi Siswa SMK terhadap Perkembangan Teknologi: Perspektif Pengajaran dan Pembelajaran

            Beberapa contoh implementasi AI yang kita sampaiakan di lembaga sosial yaitu menggagas atau menyampaikan di lembaga sosial antara lain:

  1. Memperkenalkan platform AI seperti Khan Academy, Duolingo, dan Socratic by Google untuk pembelajaran mandiri.
  2. Pelatihan penggunaan ChatGPT/Gemini/Deepseek sebagai tutor virtual untuk penjelasan materi dan bantuan PR.Asisten virtual (chatbot): Menyediakan dukungan dan jawaban instan untuk pertanyaan umum, baik bagi peserta didik maupun staf.
  3. Workshop penggunaan AI tools (Photomath, Canva AI, Notion AI) untuk tugas sekolah dan kreativitas.
  4. Memilih dan menguji platform AI yang sesuai (Deepseek, ChatGPT
  5. pemecahan soal dengan Photomath/Google Lens.

            Pemanfaatan AI dalam pembelajaran di lembaga sosial diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif, efektif, dan berkelanjutan. Ini adalah langkah maju yang signifikan dalam misi lembaga sosial untuk memberdayakan masyarakat dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi semua.

            Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi anak-anak Lembaga sosial tetapi juga memberdayakan pengasuh dan relawan dengan keterampilan baru dalam memanfaatkan teknologi pendidikan. Anggaran yang dibutuhkan mencakup biaya modul panduan, akses internet, konsumsi, dan transportasi relawan, dengan total estimasi Rp500.000 Kolaborasi dengan pihak terkait, seperti institusi pendidikan, perusahaan teknologi, dan donatur, akan memperluas dampak program. Melalui inisiatif ini, diharapkan tercipta lingkungan belajar yang inklusif dan berbasis teknologi, mempersiapkan anak-anak lembaga sosial untuk bersaing di dunia yang semakin digital. Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mewujudkan program ini secara berkelanjutan dan skalabel ke lembaga sosial lainnya.

Tentang : Yayasan yatim piatu dan sosial IRMA

Baca juga:  Pembangunan Pustu di Kampung Nagrak, Desa Kalapanunggal: Langkah Nyata Menuju Akses Kesehatan Lebih Baik

Gunawan Cahyo Nugroho

Membuat Tugas Kuliah

ahmad

press release

Leave a Reply